PUNK: JANGAN ANGGAP KAMI NEGATIF - Manuskrip University
Headlines News :

Misteri

National
Home » » PUNK: JANGAN ANGGAP KAMI NEGATIF

PUNK: JANGAN ANGGAP KAMI NEGATIF

Written By Unknown on Rabu, 06 Februari 2013 | 00.02





Ciputat, INSTITUT- Suara desingan kendaraan yang melaju silih berganti ditambah panasnya terik matahari tak menyurutkan aktivitas INSTITUT untuk mencari berita. Siang itu, Selasa (19/6), ada pandangan berbeda ketika melihat sebuah bangunan yang berdiri kokoh tepat di belakang halte Pasar Ciputat. Terlihat jelas tulisan “Banting Tulang”. Saat mendekati bangunan itu, seolah memberikan rasa penasaran untuk mengunjunginya.

Banting Tulang bukanlah tempat membanting-bantingkan tulang,  melainkan sebuah  nama toko baju distro. Toko ini sangat berbeda dengan toko-toko distro pada umumnya, mungkin kalau baru pertama kali berkunjung, ada rasa takut tersendiri. Pasalnya, hampir semua isinya mulai dari dinding, hingga baju-baju yang dijual pun dipenuhi dengan gambar-gambar tengkorak.

Tak disangka, ternyata pemilik toko tersebut adalah Punk Ciputat, sebuah komunitas perkumpulan anak-anak punk yang berkumpul di wilayah Ciputat. Mungkin nama komunitas ini belum banyak terdengar luas di masyarakat karena memang di mata masyarakat anak punk sendiri terkadang dianggap negatif.

Beragam cara yang dilakukan komunitas punk ini untuk tetap bertahan hidup, selain mengamen, mereka juga sering menjual hasil karya seni berupa sablon, jasa pembuatan tato,  pementasan musik, hingga kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial.

 Ditemui di sebuah distro kecil, Sofyan Hadi, yang akrab disapa Djalu, menceritakan tentang berbagai kegiatan sosial yang pernah dilakukan bersama Punk Ciputat berupa khitanan massal, membagikan sembako, dan memberi santunan kepada Panti Jompo. Kegiatan tersebut mereka lakukan di beberapa kota seperti di Jakarta.

Untuk mengadakan kegiatan tersebut, Punk Ciputat mengumpulkan uang dari hasil penjualan tiket acara-acara konser, yang kemudian dikumpulkan dalam sebuah kas, terkadang punk yang sudah tua pun turut membantu.

Saat ini, Punk Ciputat memang tidak memiliki basecamp yang tetap. Punk Ciputat lebih memilih untuk tinggal di Distro Punk yang ada di Pasar Ciputat. Di situlah mereka mencoba bertahan dari dinginnya malam dan panasnya mentari.

Salah satu punk wanita, Adisti Yuda Ningtias, menyampaikan, untuk menjadi anak punk dimulai dari nol. “Kita mencari modal dengan cara mengamen untuk membuka jasa sablon, kita tidak mau selamanya ngamen. Kita juga tidak mau dilihat remeh terus, ingin nunjukin ke publik kalau kita tidak selalu negatif. Gue bisa jadi mereka, tapi mereka nggak bisa jadi gue,” tegas pemudi street punk asal Tanjung Barat yang mempunyai nama panggilan Eren ini. (Abdurrohim Al Ayubi)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Manuskrip University - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger